Pages - Menu

Friday, April 25

Sejarah Perkembangan Muka Bumi

Bumi pernah melewati fase cair pijar, dimana bagian terluar mengalami pengkristalan menjadi kulit bumi dan sewaktu-waktu mengalami keretakan sehingga magma menerobos ke permukaan. Berikut beberapa ahli yang mengemukakan mengenai teori perkembangan muka bumi :
1. Alfred Lothar Wegener (1880-1930)
Mengemukakan teori Apungan dan Pergeseran Benua-Benua pada tahun 1912 dihadapan perhimpunan ahli geologi di Frankfurt, Jerman. Teori tersebut dipopulerkan pertama kali dalam bentuk buku pada tahun 1915 yang berjudul Die Enstehung der Kontinente und Ozeane (Asal Usul Benua dan Lautan).
Wegener mengemukakan teori tersebut dengan pertimbangan :
1)      Terdapat kesamaan yang mencolok antara garis kontur pantai timur Benua Amerika Utara dan Selatan dengan garis kontur pantai barat Eropa dan Afrika yang menunjukkan bahwa sebenarnya Benua Amerika Utara dan Selatan serta Eropa dan Afrika dahulu adalah daerah yang berhimpitan. Hal ini telah di buktikan kebenarannya. Formasi geologi di sepanjang pantai Afrika Barat dari Sierra Leone sampai tanjung Afrika Selatan sama dengan formasi geologi yang ada di pantai timur Amerika, dari Peru sampai Bahla Blanca.
2)      Benua yang ada sekarang dahulunya adalah satu benua yang disebut Benua Pangea. Benua pangea tersebut pecah karena gerakan benua besar di selatan baik ke arah utara maupun ke arrah selatan menuju khatulistiwa. Daerah Greenland sekarang ini bergerak menjauhi daratan Eropa dengan kecepatan 36 meter/tahun, sedangkan kepulauan Madagaskar menjauhi Afrika Selatan dengan kecepatan 9 meter/tahun. Dengan perisitiwa tersebut maka terjadilah hal-hal sebagai berikut :

Sunday, May 26

Macam-Macam Benda Angkasa


Di dalam alam semesta terdapat banyak sekali benda-benda angkasa antara lain galaksi, bintang, planet, meteor, dan semua benda-benda yang ada di angkasa. Berikut akan diuraikan sekilas tentang bintang, matahari dan galaksi.


1)  Bintang
Bintang adalah sebuah benda langit yang dapat memancarkan panas dan cahayanya sendiri. Setiap bintang berbeda ukuran dan sifatnya. Bintang-bintang terbentuk dari kabut debu dan gas yang sangat besar yang disebut nebula. Terbentuknya bintang diawali dengan penumpukan debu dan gas, karena adanya gaya yang kuat, sehingga mendorong debu dan gas menjadi bola raksasa. Disetiap tempat gaya itu mendorong ke arah pusat bola sehingga tekanan di pusat semakin membesar. Akibat tekanan yang besar maka suhu semakin meningkat sehingga pusat bola menjadi panas. Semakin mengecilnya bola akibat gaya yang  terus-menerus, menyebabkan bola panas menjadi mengecil. Debu dan gas yang terus menekan ke arah pusat menyebabkan naiknya suhu dan tekanan di pusat bola. Setelah beberapa waktu gas tersebut menjadi panas menyala dan terbentulah bintang baru.
2) Matahari
Matahari dalam sistem tata surya mempunyai peranan sangat besar, antara lain matahari sebagai pusat peredaran dan sebagai sumber tenaga di lingkungan tata surya. Matahari merupakan bola gas besar yang menyala. Diameter matahari kira-kira 14.000 km, lebih dari 100 kali diameter bumi. Massa matahari sama dengan 333.420 kali massa bumi. Matahari mempunyai suatu tarikan gravitasi sebesar 28 kali lebih kuat daripada tarikan gaya gravitasi bumi. Di pusat matahari suhunya mencapai 14 juta oC atau lebih, namun suhu pada permukaan matahari jauh lebih dingin, yaitu antara 5.000 oC dan 6.000 oC.
Pembagian susunan tubuh matahari atau struktur matahari adalah sebagai berikut.

Tuesday, April 16

Terjadinya Alam Semesta

Alam Semesta atau Jagat Raya merupakan tempat berkumpulnya benda-benda angkasa yang luasnya tidak dapat diukur. Terjadinya alam semesta dapat diterangkan oleh beberapa teori. Berikut adalah teori mengenai terjadinya alam semesta.

1) Teori Jagat Raya Mengembang
Menurut hasil penelitian dan pengamatan Hubble, ditemukan bahwa galaksi-galaksi bergerak saling menjauhi. Hal ini berarti alam semesta mengembang menjadi lebih luas.
2) Teori Ledakan Besar
Berdasarkan teori Jagat Raya Mengembang, dahulu kala galaksi-galaksi pernah saling berdekatan. Dengan demikian, mungkin semua galaksi dalam jagat raya berasal dari massa tunggal. Dalam keadaan massa tunggal, jagat raya memiliki suhu dan energi sangat besar. Maka dari itu, hanya ledakan besarlah yang dapat menghancurkan massa tunggal menjadi serpihan-serpihan sebagai awal jagat raya. Teori ini didukung oleh Stephen Hawking, seorang ahli fisika teoritis.
3) Teori Keadaan Tetap
Teori ini dipelopori oleh Fred Hoyle. Ia berpendapat bahwa materi baru (hidrogen) diciptakan setiap saat untuk mengisi ruangan kosong yang timbul dari pengembangan jagat raya. Dalam kasus ini, jagat raya tetap dan akan selalu tampak sama. Namun menurut Stephen Hawking, materi baru yang dibicarakan Hoyle adalah divergen (memencar) sehingga teori ini harus ditinggalkan.
4) Teori Big Bang
Teori ini dikembangkan oleh George Lemarie. Menurut teori ini pada mulanya alam semesta berupa sebuah primeval atom yang berisi materi dalam keadaan yang sangat padat. Suatu ketika atom ini meledak dan seluruh materinya terlempar ke ruang alam semesta. Timbul dua gaya saling bertentangan yang satu disebut gaya gravitasi dan yang lainnya dinamakan gaya kosmis. Dari kedua gaya tersebut gaya kosmis lebih dominan sehingga alam semesta masih akan ekspansi terus menerus.
5) Teori Berayun
Menurut teori ini, semua materi saling menjauh dan berasal dari massa yang padat. Selanjutnya, materi itu gerakannya melambat kemudian berhenti dan mulai mengerut lagi akibat gaya gravitasi, lalu materi tersebut akan memadat dan meledak lagi. Dalam proses ini tidak ada materi yang rusak atau tercipta, tetapi hanya berubah tatanan.

Sunday, February 3

Susunan Tata Surya


Anggota tata surya terdiri atas beberapa susunan, yaitu: matahari, planet, satelit, asteroid, dan komet.

1)      Matahari
Matahari dalam sistem tata surya mempunyai peranan sangat besar, antara lain matahari sebagai pusat peredaran dan sebagai sumber tenaga di lingkungan tata surya. Matahari merupakan bola gas besar yang menyala. Diameter matahari kira-kira 14.000 km, lebih dari 100 kali diameter bumi. Massa matahari sama dengan 333.420 kali massa bumi.





2)      Planet
Planet berasal dari kata planetair (bahasa Yunani) yang artinya pengembara. Planet di bedakan menjadi dua, yaitu :
1.  Planet dalam, adalah planet-planet yang lintasannya diantara matahari dan bumi, yaitu merkurius dan venus.
2. Planet luar, adalah planet-planet yang lintasannya mengelilingi matahari lebih jauh  dan lebih besar daripada jari-jari lintasan bumi mengelilingi matahari. Yang tergolong planet luar adalah Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus.
Beberapa hal penting mengenai planet-planet adalah sebagai berikut.
1.   Planet tidak mempunyai cahaya sendiri. Cahaya diterima dari matahari dan dipantulkan kembali.
2.   Planet tidak berkelap-kelip seperti bintang sejati tapi tetap berkilauan.
3.   Lintasan planet berbentuk elips yang disebabkan karena adanya gaya gravitasi yang bertindak sebagai gaya sentripetal antara planet dan matahari. Namun ada pula beberapa orbit planet yang menyerupai lingkaran, misalnya Venus dan Neptunus.
4.  Pada umumnya planet memiliki satelit atau bulan.
Planet yang bergerak mengelilingi matahari antara lain:
1)      Merkurius
Merkurius dalam bahasa Arab dikenal sebagai Utarid, dan dalam bahasa sanskerta disebut Lintang Buddha. Merkurius merupakan planet yang letaknya paling dekat dengan matahari, yaitu sekitar 58 juta km. Beredar mengelilingi matahari dalam waktu 88 hari, yang berarti satu tahun di bumi yaitu 365 hari sama dengan 4 tahun di merkurius. Garis tengah planet ini 4.800 km, hanya sekitar sepertiga lebih besar dari bulan kita. Ukurannya yang kecil dan letaknya yang dekat dengan matahri menyebabkan merkurius sangat sulit dilihat tanpa menggunakan alat bantu, misalnya teleskop. Merkurius terdiri dari batu-batuan padat. Pada siang hari suhunya sangat panas hingga mencapai 427oC. Karena merkurius hampir tidak memiliki atmosfer, pada malam hari suhunya menjadi sangat dingin yaitu bisa mencapai -170oC. Akibat tidak adanya atmosfer, tidak ada hamburan cahaya. Itulah sebabnya langit di merkurius tampak hitam dan sukar diamati dari bumi.
2)      Venus
Venus dikenal dalam bahasa Arab yaitu Zuhara dan dalam bahasa sanskerta disebut Sita. Venus menrupakan planet yang ukurannya hampir sama dengan bumi, jari-jari planet sekitar 0,95 jari-jari bumi dan kerapatannya 5,24 gr/cm3. Venus dikenal dengan bintang Kejora karena merupakan benda tata surya yang tampak paling cemerlang sesudah matahari dan bulan. Hal ini dikarenakan atmosfer venus yang terdiri dari gas karbon dioksida dan awan asam yang gelap. Awan-awan gelap ini membentuk lapisan pemantul yang baik, ia mampu memantulkan 76% dari cahaya yang diterima. Suhu dan tekanan udara dipermukaan venus sangat tinggi. Suhu dipermukaannya dapat mencapai 480oC. Logam-logam seperti timbal, aluminium, seng yang titik lelehnya kurang dari suhu tersebut tidak akan tahan terhadap panasnya suhu dipermukaan venus. Suhu panas dipermukaan venus disebabkan oleh “Green House Effect” atau efek rumah kaca. Pada rumah kaca atapnya ditutup dengan plastik sehingga panas matahari tidak dapat keluar.

Friday, August 24

Teori Terjadinya Tata Surya

Banyak teori mengenai terbentuknya Tata Surya. Berikut ini beberapa teori tentang terbentuknya tata surya


1)  Teori Kabut/Nebula


Teori ini pertama kali dikemukakan oleh Immanuel Kant dan La Place pada tahun 1796. Menurut teori ini mula-mula ada kabut gas dan debu (nebula) yang sebagian besar terdiri atas hidrogen dan sedikit helium. Pada bagian tengah terjadi penggumpalan dan pemadatan gas membentuk bola gas yang besar. Bola gas tersebut terus berputar dan memepat pada bagian tengah kutub serta melebar pada bagian tengah equatornya. Kemudian sebagian gas menjauh dari gumpalan inti dan membentuk gelang-gelang memadat dan menjadi cikal bakal planet. Sedangkan intinya menjadi matahari.



2)  Teori Kant

Teori ini dikemukakan oleh Immanuel Kant yang berkebangsaan Jerman (1724-1804). Teori Kant berpendapat, “Bahwa tata surya berasal dari bola gas yang bersuhu tinggi dan berputar lambat. Perputaran yang lambat menyebabkan terbentuknya konsentrasi zat yang memiiki berat jenis tinggi. Konsentrasi tersebut disebut inti, yang besar terdapat di tengah, sedangkan yanng ukurannya kecil terdapat di sekitar intibumi. Karena proses pendinginan, inti yang volumenya kecil menjadi planet, sedangkan inti yang volumenya besar menjadi matahari.”
3) Teori Planetesimal
Teori tersebut dikemukakan oleh Moulton seorang ahli astronomi dan Chamberlain seorang ahli geologi. Keduanya berkebangsaan Amerika Serikat. Menurut Teori Planetesimal, “Bahwa dalam kabut terdapat material padat yang berhamburan yang dinamakan Planetesimal. Benda padat inilah yang kemudian saling tarik-menarik diantara sesamanya. Karena gaa tarik masing-masing, lama-kelamaan terbentuklah gumpalan yang besar yang dinamakan Planet.”